Amal yang Tak Terasa Hilang Olehnya

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Terkadang kita merasa telah banyak berbuat baik untuk Islam dan kaum Muslimin. Kita merasa telah melakukan sesuatu untuk membela Allah E, Rasulullah H dan Al-Quran. Kemudian hati kita mulai menganggap remeh orang lain yang tidak seperti kita atau bahkan menganggap mereka lemah dan tidak berguna. Kita tidak sadar bahwa perasaan seperti itu dapat membatalkan amal-amal ibadah kita.

Ibnul Mubarok V berkata :

وَلاَ أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّيْنَ شَيْئًا شَرٌّ مِنَ الْعُجْبِ

Artinya :
Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat, perkara yang lebih buruk daripada ujub. (HR. Al-Baihaqi dalam Sy’abul Iman, No. 8260).

Syaikh Utsaimin mengatakan bahwa ujub itu dapat membatalkan amal. Perkataan beliau sepadan dengan sabda Rasulullah H :

ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

Artinya :
Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri. (HR. At-Thobroni dalam Al-Awshoth, No. 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam As-Shahihah, No. 1802).

Apabila kita merasa telah menjadi orang yang baik, maka jangan sekali-kali kita merasa ujub, sebagaimana yang telah ditanyakan kepada Aisyah J :

“Siapakah orang yang terkena ujub ?” Dan beliau menjawab, “Bila dia memandang bahwa dia telah menjadi orang yang baik.” (Syarah Jami Shogier).

Semoga Allah E melindungi kita dari ujub dan kesombongan.

Narasumber :
Ustadz, Abu Yahya Badrusalam, Lc.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*