
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bertolak dari sebuah tanya di dalam hati.
Ketika membaca sebuah pernyataan pada status seorang kawan, “Andai aku masuk surga, maka bahagiaku tak sempurna jika itu tanpamu.” Sesaat aku terpana, begitu besar ternyata rasa cintanya kepada sang pujaan hati dan dapat dipastikan jika si “dia” akan meleleh dibuatnya.
Lalu, apakah yang menjadi permasalahan dari sebuah pernyataan indah tersebut ?
Pertama, keyakinan akan masuk Surga adalah sebuah kesombongan. Kita hanya diperbolehkan untuk berharap dimasukkan ke dalam Surga dengan berusaha melakukan amalan-amalan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah H. Namun kita juga harus meyakini bahwa sehebat apapun amalan kita, amalan kita tidak akan mampu untuk memasukkan kita ke dalam Surga, karena untuk memasuki Surga itu semata-mata hanya dikarenakan pemberian rahmat dari Allah E.
Kedua, benarkah seseorang dapat merasakan kebahagiaan yang tidak sempurna di dalam Surga ? Bukankah seseorang yang paling menderita di dunia ketika dicelupkan dengan sekali celupan di dalam Surga, dia akan terlupa dengan semua penderitaan yang pernah dialaminya ketika masih di dunia ?
Seperti yang telah disabdakan Rasulullah H berikut :
Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari golongan penghuni Neraka. Kemudian dia ditanya, “Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan ?” Maka diapun menjawab, “Tidak demi Allah, ya Rabb.” Dan didatangkan orang yang paling menderita ketika hidup di dunia dari golongan penghuni Surga. Kemudian dia dicelupkan ke dalam Surga sejenak, kemudian dia ditanya, “Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan ?” Maka diapun menjawab, “Tidak demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” (HR. Muslim, No. 5018).
Lalu, benarkah seseorang dapat merasakan kebahagiaannya tidak sempurna jika tidak didampingi kekasih hatinya di Surga ?
Padahal penghuni surga tersebut masih belum diberi kesempatan untuk melihat wajah Allah E, dimana hal itu adalah puncak dari semua kebahagiaan.
Kita juga tidak asing dengan hadist Rasulullah H berikut :
Seseorang dikumpulkan kelak dengan yang dia cintai. (HR. Bukhari, No. 6169).
Jadi, jika dia benar-benar mencintai seseorang, maka Allah E akan mengumpulkan mereka di Surga-Nya. Itu adalah janji Allah E dan Allah E tidak pernah mengingkari janji.
Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah, cinta seperti apakah yang akan mengumpulkan seseorang dengan orang yang dicintainya di Surga ?
Tentu saja cinta yang sesungguhnya, yaitu cinta karena Allah E. Jika dia benar-benar mencintaimu, maka dia akan membimbingmu untuk bersama-sama menuju jalan ke Surga-Nya.
Benar adanya, bahwa tidak ada kebahagiaan pada cinta yang tertawan, tetapi ada kesengsaraan pada cinta yang terlarang, yaitu cinta yang bukan karena-Nya dan cinta yang melebihi cintamu kepada-Nya.
Maka cintailah dia karena Dia, niscaya cinta akan membawamu ke Surga. Insya Allah.
Narasumber :
Ustadz, Aan Chandra Thalib.
Leave a Reply