Nikmat Perusak Kenikmatan

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sobat, sadarkah bahwa setiap kenikmatan yang kita dapatkan dapat menghancurkan nikmat lain yang lebih dahulu kita dapatkan ?

Ingatkah ketika kita memiliki sepeda ?
Nikmat sepeda menjadikan kita lupa akan nikmat berjalan kaki.
Selanjutnya, nikmat memiliki kendaraan menyebabkan kita lupa dan bahkan meremehkan nikmat pada saat kita memiliki sepeda.
Kenikmatan ketika menyantap sate kambing, menjadikan kita lupa dan bahkan meremehkan nikmat ketika kita makan dengan hanya berlaukkan tempe.
Nikmat memiliki apartemen mewah, menyebabkan kita memandang sebelah mata nikmat memiliki rumah dengan tipe SS.

Sebaliknya juga demikian, setiap derita menyebabkan kita lupa dengan derita yang lebih ringan sebelumnya.

Pada saat kita memiliki kendaraan butut, mungkin kita merasa menderita. Namun ternyata derita ini terlupakan ketika kita ditimpa derita lain semisal menderita suatu kelumpuhan atau derita ketika menanti kendaraan umum yang tak kunjung datang, sedangkan hujan lebat mulai membasahi tubuh kita.
Ketika kita makan berlaukkan tempe penyet, mungkin kita merasa menderita ketika melihat orang lain yang mampu membeli dan menikmati sate kambing.

Namun demikian, derita ini sekejap akan terlupakan pada saat kita benar-benar merasa kelaparan dan tidak mendapatkan makanan apapun, walau hanya sepotong tempe.

Karena itu, jadilah orang yang selalu cerdas dalam menyikapi setiap keadaan yang menimpa kita. Di saat mendapatkan suatu kenikmatan, maka lihatlah orang yang berada di bawah kita, agar nikmat yang kita dapatkan semakin terasa nikmat dan tidak menghapuskan nikmat sebelumnya.

Dan sebalinya, ketika kita ditimpa kesusahan, maka lihatlah orang yang lebih susah dibanding dengan kesusahan yang kita tanggung, agar kesusahan itu dapat berubah dan terasa nikmatnya.

Inilah kunci hidup bahagia, sederhana bukan ?

Narasumber :
Ustadz, Muhammad Arifin Badri, MA.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*