
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Jangan cemas ketika diri ini telah sekarat, jantung yang mulai berhenti dan jasad yang tidak lama lagi akan hancur. Karena umat Muslim akan melakukan kewajiban mereka, yaitu :
- Melucuti pakaian kita.
- Memandikan kita.
- Mengkafani kita.
- Mensholati kita.
- Menggalikan liang lahat kita.
- Mengeluarkan kita dari rumah.
- Memanggul kita di atas pundak-pundak mereka.
- Mengantar kita ke liang lahat.
Mereka akan berdatangan untuk merawat dan mengurus jenazah kita, bahkan banyak yang rela untuk meninggalkan pekerjaan mereka demi menghadiri penguburan kita. Mereka akan mengurus perabotan dan harta-harta kita dan apabila keluarga kita mengerti, mereka akan menyedekahkannya agar bermanfaat untuk kita.
Yakinlah bahwa :
- Dunia tidak bersedih atas kematian kita.
- Alam semesta tidak berduka atas kepergian kita.
- Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah karena kita telah tiada.
- Roda perekonomian akan terus berputar.
- Orang lain akan segera menggantikan pekerjaan kita.
- Harta kita akan segera berpindah tangan kepada ahli waris.
Sementara kita akan mulai dihisab atas segala sesuatu, sampai dengan perkara yang paling sederhana dan kecil. Yang pertama kali lepas dari kita adalah nama.
Saat kita meninggal dunia, banyak yang mulai bertanya, “Dimana jenazahnya ?”
Mereka tidak memanggil dengan nama panggilan kita !
Ketika disholati, mereka bilang, “Bawa ke sini jenazahnya !”
Sekali lagi, mereka tidak menyebutkan nama kita !
Ketika mereka akan mengubur kita, mereka berkata, “Dekatkan mayitnya !”
Betapa cepat nama kita hilang berlalu, nama hanya tinggal kenangan belaka. Oleh karena itu :
- Jangan tertipu oleh kehormatan.
- Jangan tertipu oleh kelebihan atau kelompok kita.
- Jangan terperdaya dengan jabatan atau kedudukan.
- Jangan terperdaya dengan nasab keturunan kita.
Alangkah sepelenya dunia ini dan betapa besar apa yang kelak akan kita hadapi. Kesedihan orang atas kepergian kita ada tiga macam, yaitu :
- Orang yang hanya mengenal kita secara sepintas akan mengatakan, “Kasihan.”
- Teman dan sahabat-sahabat kita akan bersedih hanya beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka akan kembali pada rutinitas dan canda tawa mereka.
- Kesedihan yang mendalam pada keluarga kita, sehingga mereka akan bersedih selama sepekan atau satu sampai dua bulan, kemudian mereka akan meletakkanmu di dalam album kenangan.
Demikianlah akhir dari kisah kita di antara para manusia, hanya tinggal “album kenangan.” Kisah yang sesungguhnya akan segera dimulai bersama sesuatu yang nyata, yaitu alam akhirat. Telah berlepas dari kita :
- Kecantikan atau ketampanan.
- Harta benda.
- Kesehatan.
- Keturunan.
- Tempat tinggal.
- Istri atau suami.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang telah kita siapkan untuk alam kubur dan alam akhirat ?
Ini adalah kenyataan yang perlu direnungkan. Mari kita bersegera untuk :
- Mengkoreksi ibadah, entah itu yang wajib ataupun yang sunnah.
- Menambah amal shalih dan sedekah kita.
- Memperbaiki tingkah laku kita.
Allah E berfirman :
وذكّر فإن الذكرى تنفعُ المؤمنين
Artinya :
Dan berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Adz-Dzariyat, ayat 55).
Kenapa mayit memilih bersedekah apabila diberi kesempatan untuk kembali ke dunia ?
Sebagaimana firman Allah E :
رب لولا أخرتني إلى أجل قريبفأصدق
Artinya :
Ya Tuhan, jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, niscaya aku akan bersedekah. (QS. Al-Munafiqun, ayat 10).
Mereka tidak mengatakan niscaya aku akan haji, umroh, sholat ataupun puasa. Para Ulama menjelaskan, mayit hanya mengatakan sedekah karena mayit melihat dampak positif dari sedekah yang sangat besar setelah melewati kematian, maka dari itu segera kita perbanyak sedekah !
Narasumber :
Semoga Allah E memberi keberkahan bagi Narasumber tulisan ini.
Leave a Reply