
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sabar sampai kapan ?
Mungkin kita akan bergumam seperti itu ketika sedang mendapat kesusahan atau musibah dan diberi nasihat agar bersabar menghadapinya.
Memang bersabar itu terasa berat untuk dilakukan, karena raga kita ini dapat merasakan rasa sakit, mulut yang mudah untuk berteriak dan jiwa yang selalu ingin melawan, namun ujung-ujungnya kita disuruh untuk diam dan menerima dengan lapang dada.
Sabar sering kali mudah untuk diucapkan, namun berat untuk dipraktekkan, karena bersabar memiliki pahala yang begitu besar. Berdasar dari firman Allah E :
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya :
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar, ayat 10).
Karena bersabar itu berat, namun pahalanya sangat besar, maka kita disyari’atkan untuk melakukan puasa agar kita dapat lebih mudah untuk bersabar menghadapi cobaan.
Ketika kita berpuasa, maka kita dilatih untuk bersabar menahan rasa susah dan derita, yaitu menahan rasa lapar, dahaga dan lelah tanpa mengeluh. Kita sadar bahwa rasa lapar dan dahaga yang kita alami hanyalah sesaat dan pasti akan segera berlalu, demikian pula dengan segala derita dan kesusahan dunia lainnya. Semua itu hanyalah sementara dan pasti akan segera berlalu.
Kita juga dilatih untuk bersabar dari keinginan untuk melakukan berbagai macam bentuk kemaksiatan ketika ada kesempatan dan tidak ada seorangpun yang akan mengetahuinya.
Kita menahan diri dari itu semua karena kita sadar bahwa makan dan minum di siang hari pada bulan Ramadhan adalah haram. Walaupun tidak ada orang yang mengetahui, tetapi kita sadar bahwa Allah E selalu melihat dan mengetahui semua perbuatan yang kita lakukan.
Sebagaimana kita juga dilatih untuk bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah E seperti, harus bangun pagi untuk makan sahur, mendirikan sholat tarawih, membaca Al-Quran, bersedekah dan berbagai macam ibadah lain yang dapat kita laksanakan ketika berada di bulan Ramadhan. Kita melakukan itu semua karena kita mengharapkan pahala dari Allah E.
Selain meyakini bahwa ibadah tersebut berpahala, kita juga sadar bahwa amalan itu juga berguna bagi kita di dunia. Misalkan, makan sahur, walaupun kita berat untuk melakukannya karena rasa malas, mengantuk dan semua alasan lainnya, akan tetapi apabila kita makan sahur, maka puasa kita akan berjalan lebih lancar pada siang harinya.
Mari kita pahami dan mulai menerapkan sifat bersabar pada setiap sendi kehidupan kita, niscaya kita dapat menemukan kunci kebahagiaan untuk menjalani kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Selamat berjuang untuk menerapkan kesabaran di dalam hidup.
Narasumber :
Semoga Allah E memberi keberkahan bagi Narasumber tulisan ini.
Leave a Reply