
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Berlomba-lomba dalam menggapai dunia bukanlah suatu hal yang asing di tengah-tengah kita. Untuk memasuki perguruan tinggi terkemuka, kita dapat menyaksikan sendiri bahwa setiap orang ingin menjadi yang terdepan. Kebanyakan dari kita ingin memiliki cita-cita agar mendapatkan penghidupan yang bahagia kelak.
Namun sangat jarang kita melihat orang-orang berlomba dalam urusan akhirat. Sedikit orang yang mendapat rahmat Allah E yang mungkin sadar akan hal ini.
Coba saja kita perhatikan, banyak orang yang lebih memilih menghafal berbagai tembang atau lagu, bahkan lebih senang menjadi nomor satu dalam hal banyaknya tembang yang sudah dihafal daripada menghafalkan ayat Al-Quran.
Di dalam sholat berjamaah, kita juga dapat menyaksikan sendiri bagaimana seseorang yang menyerahkan shaf terdepan kepada orang lain. “Monggo, Bapak saja yang di depan,” ujar seseorang. Akhirat diberikan kepada orang lain, padahal shaf terdepan adalah shaf utama dibandingkan dengan shaf yang ada di belakang, bagi kaum laki-laki.
Semua ini terjadi karena tidak paham dalam hal menjadi nomor satu dalam urusan akhirat, sehingga rela untuk menjadi yang terbelakang. Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan. inilah yang diisyaratkan dalam firman Allah E :
ﻓَﺎﺳْﺘَﺒِﻘُﻮﺍ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ
Artinya :
Berlomba-lombalah dalam kebaikan. (QS. Al-Baqarah, ayat 148).
ﻭَﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﺘَﻨَﺎﻓَﺲِ ﺍﻟْﻤُﺘَﻨَﺎﻓِﺴُﻮﻥَ
Artinya :
Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. (QS. Al-Muthoffifin, ayat 26).
Untuk meraih berbagai nikmat di Surga, seharusnya setiap orang berlomba-lomba untuk negeri akhirat.
Semoga bermanfaat.
Hanya Allah E yang memberi taufiq.
Narasumber :
Ustadz, Abu Abdillah As-Syafi’i.
Leave a Reply