Ujian Kesabaran Terhadap Dunia

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ali bin Abi Thalib I pernah berkata :

Kesabaran dalam iman itu bagaikan kepala pada jasad, mungkinkah jasad akan hidup tanpa kepala ?

Demikian pula iman, yang membutuhkan kesabaran. Ia memberikan nutrisi hati untuk mentaati Allah E, namun kesabaran itu sangatlah mudah untuk diucapkan, akan tetapi sangat sulit, panas dan berat untuk dilakukan.

Ketika iman telah “berkata”, “Tujuan hidupku adalah untuk mencari ridha dari Allah E, kehidupan dunia ini hanyalah tempat persinggahan,” maka di sanalah kesabaran telah mendapatkan kesegaran.

Bukankah Allah E telah berfirman :

Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, ia berkata, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’uun.” Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan dikembalikan. Mereka itu mendapat pujian dari Rabb dan rahmat-Nya dan merekalah orang-orang yang mendapat hidayah.

Saudaraku, apakah kita mengira apabila kita dibiarkan mengucapkan, “Kami beriman.” Setelah itu kita tidak diuji ?

Tidak, demi Allah, ujian pasti akan menerpa dengan tujuan untuk menyaring keimanan.

Dikala ujian silih berganti, Nabi Muhammad H menganjurkan umatnya agar semakin mendekat kepada Allah ESuatu malam Beliau H terbangun dan tiba-tiba bersabda :

Subhanallah, fitnah apa yang diturunkan di malam ini ? Bangunkanlah para pemilik kamar itu, berapa banyak orang berpakaian di dunia, ia telanjang di akhirat.

Semoga untaian kata ini sedikit memberi kehidupan di hati kita untuk menempuh jalan menuju Allah E.

Bersabarlah, sampai jumpa di telaga Rasulullah H bersama dengan Rasul kita tercinta.

Narasumber :
Ustadz, Abu Yahya Badrusalam, Lc.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*