
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Akhi dan Ukhti.
Apakah jantungmu masih berdetak ?
Apakah denyut nadimu masih terasa ?
Sejatinya detak jantung dan denyut nadi menuliskan sebuah pesan singkat untuk semua insan.
“Sesungguhnya kehidupan itu tidak lain hanyalah hitungan menit dan detik.”
Akan datang suatu masa ketika jantungmu akan berhenti.
Dirimu akan terdiam seribu bahasa, bungkam tak dapat bicara.
Keluargamu akan sibuk untuk membawamu dengan mobil ambulan.
Kau akan didorong ke dalam ruang IGD.
Perawat segera memasukkan cairan infus, selang oksigen dan EKG lengkap dengan alat rekam jantungnya.
Semua mata terus memandang ke monitor EKG yang menunjukkan garis datar, pertanda jantungmu telah berhenti berdetak.
Dokter berusaha menyelamatkanmu berkali-kali dengan peralatan medis yang canggih.
Namun, ternyata monitor EKG masih menunjukkan garis datar.
Sebagai pertanda bahwa jantungmu sudah berhenti berdetak.
Masa kontrakmu di dunia ini sudah usai.
Harta benda yang kau miliki tidak akan kau bawa.
Semuanya akan ditinggal.
Tangisan perpisahan memecahkan keheningan.
Jeritan kesedihan mewarnai ruang IGD itu.
Selamat tinggal.
Maka dari itu, sebelum jantungmu berhenti berdetak, bersegeralah untuk mempersiapkan diri.
Carilah tas sebesar mungkin.
Masukkan barang-barang kebutuhanmu.
Air, makanan, selimut, senter dan semuanya.
Siapkan kendaraan yang tangguh, karena engkau akan menempuh perjalanan yang sangat panjang, yaitu 1 hari setara dengan 1000 tahun.
Jalannya sangatlah gelap dan sempit.
Bawalah lampu yang paling terang sebanyak mungkin.
Jangan tinggalkan apapun untuk perjalananmu.
Catatlah semua yang akan kau bawa dan jangan menundanya, karena jantungmu akan berhenti berdetak secara otomatis dan kau tidak tahu kapan itu akan terjadi.
Narasumber :
Ustadz, Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA.
Leave a Reply