
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Pandangilah rumah idamanmu yang indah, asri dan megah dengan sepuas hati dan cobalah kita ingat bagaimana ekspresi istri dan anakmu yang tercinta ketika mereka pertama kali mendengar bahwa engkau telah membeli sebuah rumah baru atau membangun rumah baru. Ingatlah pula bagaimana ekspresi mereka ketika mereka pertama kali masuk ke dalam rumah idamannya. Ingatlah pula begaimana bangganya hatimu karena dapat membangun atau membelikan rumah untuk mereka.
Namun, ketahuilah bahwa suatu saat nanti mereka akan mengantarkanmu ke suatu tempat yang tidak pernah engkau impikan dan juga mungkin tidak pernah engkau bayangkan, selanjutnya mereka akan membiarkanmu seorang diri menghuni tempat tersebut. Suatu hari mereka akan menghantarkanmu ke rumah yang sempit, gelap dan mengerikan, yaitu kuburanmu.
Isak tangis istri dan anak-anakmu terdengar memilukan, namun apalah artinya isak tangis tersebut ?
Engkau hanya akan membawa bekal berupa amalan kebaikan dan amalan ibadahmu sendiri ketika memasuki rumah masa depan. Mungkin apabila hati mereka terketuk dan terbuka, semoga mereka akan mengirimkan doa yang tulus kepadamu, namun siapa yang dapat menjamin bahwa mereka akan melakukannya ?
Mungkin tidak lama lagi, engkau akan dilupakan oleh istrimu, karena hatinya telah ditumbuhi bunga yang disemai oleh lelaki lain. Demikian juga dengan keturunanmu, mungkin juga akan segera melupakanmu karena sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Karena itu, persiapkanlah bekal sebanyak mungkin dan didiklah istri serta keturunanmu agar tidak melupakanmu, sehingga mereka selalu mengingatmu.
Rasulullah H bersabda :
Bila anak Adam telah meninggalkan dunia, maka seluruh pahala amalannya terputus, kecuali dari tiga amalan yaitu sedekah jariyah, ilmu yang pernah dia ajarkan dan terus dimanfaatkan oleh orang lain dan anak shalih yang senantiasa mendoakannya. (HR. Muslim, No. 1631).
Semoga bermanfaat.
Narasumber :
Ustadz, Dr. Muhammad Arifin Badri, MA.
Leave a Reply