Pendamba Anak Shalih

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sahabat Muslim.

Kita mengetahui bahwa setiap orang tua sangat mendambakan memiliki anak yang shalih dan shalihah. Hal ini tampak ketika di dalam suatu perkumpulan diutarakan sebuah pertanyaan, “Siapakah dari kalian yang menginginkan anak yang shalih dan shalihah?” Semua pasti akan mengacungkan tangan.

Namun sangat disayangkan karena fakta menunjukkan bahwa pengakuan ini tidak selaras dengan realita sehari-hari. Kebanyakan keseharian orang tua sama sekali tidak mencerminkan hal tersebut. Mereka mengabaikan pendidikan akhlak dan ibadah anak mereka. Kebanyakan orang tua hanya sekedar memnuhi kebutuhan duniawi pada anak atau keluarganya dan itu sudah cukup menurut mereka untuk menjadikan status orang tua menjadi berperingkat sebagai orang tua yang baik dan sukses. Sungguh mereka telah lupa bahwa pendidikan akhlak serta pemahaman nilai-nilai ibadah pada diri seorang anak adalah jauh lebih penting dari hal lain.

Oleh karena itu, orang tua sangat perlu untuk mengetahui beberapa hal yang terkait dengan kunci-kunci kesuksesan mereka sebagai nakhoda rumah tangga.

Orang tua yang sukses adalah orang tua yang mampu memberi keteladanan yang baik terhadap anak-anak mereka, Ahli hikmah mengatakan :

الأُمُّ مَدْرَسَةٌ إِذَا أَعْدَدْتَهَا أَعْدَدْتَ شَعْبًا طِيْبَ اْلأَعْرَاقِ

Artinya :
Ibu ibarat sekolah, jika engkau mempersiapkannya, sesungguhnya engkau telah mempersiapkan generasi yang indah perangainya.

الأُمُّ رَوْضٌ إِنْ تَعَهَدْهُ … بِالرِّي أَوْرَقَ أَيْمَا إِيْرَاقٍ

Artinya :
Ibu ibarat tanaman yang dipenuhi dengan kehidupan, jika engkau siram, maka akan tumbuh tanaman serindang-rindangnya.

الأُمُّ أُسْتَاذُ اْلأَسَاتِذَةِ اْلأُلَى … شَغَلْتَ مآثِرُهُمْ مَدَى اْلآَفَاقٍ

Artinya :
Ibu adalah gurunya para guru pertama yang keutamaannya mempesona di pelosok dunia.

Telah kita maklumi, bahwa seorang anak itu terlahir dalam keadaan fitrah (Suci) bagaikan kertas kosong dan putih, kenudian orang tualah yang akan mengisi “kertas” tersebut, apakah dengan tulisan yang baik atau sebaliknya, apakah diwarnai dengan warna yang sejuk dipandang atau sebaliknya. Kesimpulannya, bahwa kepribadian anak sangatlah erat dengan interaksi yang diberikan oleh orang tua.

Sahabatku, para pendamba anak yang shalih dan shalihah.

Ketahuilah, mendidik anak dan menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada mereka harus dimulai sedini mungkin, bukannya menunggu mereka dewasa dan mandiri. Karena memberi arah serta keteladanan terhadap anak sedini mungkin akan menjadi lebih mudah dibandingkan dengan mengarahkan mereka ketika sudah beranjak dewasa dan hal ini juga telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad H jauh-jauh hari yang lalu. Dalam sebuah hadist, beliau bersabda :

مروا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع واضربوهم عليها وهم أبناء عشر، وفرقوا بينهم في المضاجع

Artinya :
Peringatkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka apabila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan sholat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya. (HR. Abu Dawud dengan sanad yang hasan).

Semoga nasehat singkat ini bermanfaat, menjadi motivasi yang membuahkan amal. Aamiin.

Narasumber :
Ustadz, Haeruman Samlah.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*