بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Contoh sederhananya ada di dalam sebuah grup WA (Whats App) saja.
Ada yang senang grupnya ramai. Sebaliknya ada yang ingin grupnya sepi. Ada juga yang senang jika grupnya sedang-sedang saja, tidak sepi juga tidak terlalu ramai.
Ada yang ingin serius dengan satu materi, fokus dan tidak ingin terganggu dengan materi lain atau tema lain. Ada yang gampang sekali bosan, tidak betah jika tidak bervariasi.
Ada yang senang bercengkrama dan bertanya atau hanya menanggapi beberapa hal saja dan seterusnya.
Itulah kemauan, keinginan dan selera manusia, berbeda-beda tergantung pada karakter, kondisi dan latar belakang pemahaman, motivasi dan lainnya.
Setelah kita mengetahui jika di dalam grup kecil saja sangat mustahil memuaskan dan memenuhi keinginan semua orang, maka tinggalkanlah kemustahilan itu.
Sufyan At-Tsauri berkata :
رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لا تُدْرَكُ
Artinya :
Ridha manusia adalah tujuan yang tidak akan tercapai. (Az-Zuhud karya Al-Baihaqi, No. 105).
Seseorang yang mengharapkan agar semua orang ridha dan menyukainya, sesungguhnya dia hanyalah mengharapkan kemustahilan.
Jika kita disukai oleh sebagian manusia, maka jenis manusia yang berlawanan akan membenci kita dan menggabungkan dua hal yang kontradiktif adalah kemustahilan.
Jika kita disukai oleh sekelompok manusia, maka belum tentu mereka selalu menyukai kita.
Jika Allah E yang Maha Pencipta dan Maha Sempurna tidak selamat dari cercaan makhluk ciptaan-Nya, maka bagaimana lagi dengan kita yang penuh dengan kekurangan dan kesalahan ?
Jika Nabi Muhammad H yang sempurna akhlaknya, sangat pemaaf, sangat lembut dan bijak tidak selamat dari cercaan sekelompok orang, bagaimana lagi dengan kita yang sering tidak bersikap lembut dan tidak bijak ?
Adapun ridha Allah E, maka siapa saja tidak akan mustahil untuk dapat meraihnya dengan taat kepada-Nya, maka tinggalkanlah yang mustahil kau raih dan berlarilah menuju sesuatu yang memungkinkan untuk diraih.
Sesungguhnya, mengejar ridha manusia sangat dipenuhi dengan kegelisahan, adapun mengejar ridha Allah E sangatlah penuh dengan kebahagiaan.
Narasumber :
Ustadz, Dr. Firanda Andirja, MA.
Leave a Reply