بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Wahai hamba yang durhaka.
Segeralah bertaubat, karena maut sudah semakin dekat.
Tinggalkanlah hawa nafsu yang selalu menguji.
Jasad-jasad akan hancur berkalang tanah.
Siang dan malam selalu berlomba beradu kecepatan.
Berapa dosa dan keburukan yang telah dilakukan ?
Sedangkan engkau senantiasa mengabaikan.
Sungguh mengherankan, bagaimana mungkin seorang hamba yang mengetahui bahwa dirinya akan mati, akan tetapi berani berbuat maksiat kepada Allah E.
Sungguh mengherankan, bagaimana mungkin seorang hamba berani memakan rezeki Allah E untuk berbuat kemaksiatan.
Wahai para pendosa.
Sampai kapan kelalaian ini akan terus berlanjut ?
Kapan kita akan mempersiapkan diri ?
Di manakah air mata yang seharusnya mengalir ?
Dapatkah engkau bertahan menerima siksaan Neraka Hawiyah ?
Wahai hamba yang menjadi tawanan kemaksiatan, tangisilah dosa-dosa yang telah lalu dengan air mata yang mengalir deras. Sesungguhnya air mata seseorang yang menangisi dosa-dosanya, dapat memadamkan lautan api pada hari kiamat.
Wahai para pendosa.
Pernahkah memikirkan keadaan di alam akhirat ?
Pernahkah terbayang untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan di hadapan Allah E ?
Pernahkah merenungkan bagaimana nasibmu ketika menerima catatan amal ?
Ingatlah, bahwa suatu saat nanti, akan datang suatu masa di mana engkau akan menyesali segala perbuatan yang telah engkau lakukan.
Ingatlah, bahwa Nabi Adam S dikeluarkan dari Surga hanya karena satu dosa, sedangkan engkau yang sudah melakukan dan memperbanyak perbuatan dosa, menginginkan masuk Surga.
Ingatlah, bahwa hari perhitungan sudah berada di ambang pintu, maka segera jauhilah segala perbuatan maksiat. Sungguh adzab Allah E telah dipersiapkan jika engkau tidak kembali kepada-Nya.
Janganlah engkau merasa bersedih dengan besarnya dosa, sehingga menghalangimu untuk kembali kepada Dzat yang Maha Mengetahui segala perkara yang ghaib.
Karena segunung dosa dapat dilelehkan oleh taubat.
Maaf Allah E itu lebih besar dari semua dosa.
Ampunan Allah E itu lebih luas dari segala kesalahan.
Rahmat Allah E itu lebih cepat dari adzab-Nya.
Manusia yang paling bodoh adalah orang yang menghabiskan hidupnya dengan melupakan Allah E dan mengisi hari-harinya dengan melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Ya Allah, muliakanlah diriku dengan mentaati-Mu dan janganlah Engkau hinakan aku dengan bermaksiat kepada-Mu, umurku berkurang setiap hari, sedangkan dosaku selalu bertambah.
Ya Allah, hamba-Mu yang durhaka telah datang kepada-Mu dengan mengakui segala dosa dan telah memohon ampunan-Mu, tetapi jika Engkau menolak, kepada siapa lagi aku harus mengharap selain kepada Engkau ?
Narasumber :
Ustadz, Najmi Umar Bakkar.
Leave a Reply