بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Suatu ketika saat seseorang yang di dalam hatinya masih ada keimanan sedang menuangkan air ke dalam gelas, tiba-tiba dia melihat seekor semut masuk ke dalam mulut gelas, namun tidak tercebur ke dalam minuman. Semut tersebut terus berjalan tanpa arah yang jelas di dalam mulut gelas. Orang tersebut menunda untuk meminum minumannya dan menunggu semut itu berhasil keluar dari gelas. Dia tidak mengusik semut itu dengan jemarinya, karena takut apabila hewan kecil tersebut akan tercebur ke dalam minuman. Setelah semut itu berhasil keluar, maka barulah dia mulai minum, kemudian dia memohon kepada Allah E, semoga kelak dia juga dikasihani oleh Allah E.
Kemudian pada cerita yang lain. Ketika seseorang yang memiliki keimanan melihat seekor semut yang sedang hanyut di atas genangan air, maka orang tersebut menyentuhkan jarinya ke dalam air dan di dekatkan pada semut tersebut, sehingga semut itu dapat memanjat jari itu. Kemudian orang tersebut menaruh jarinya di atas tanah atau dedaunan dan kayu. Dia tidak meniup semut itu atau melemparnya, melainkan dia menunggu semut itu sendiri yang turun dari jarinya. Setelah semut berhasil turun, orang tersebut menatap langit seraya memohon kepada Allah E agar Allah E menyelamatkan dirinya dari adzab Allah E.
Siapa di antara kita yang tidak berpeluh dengan dosa ?
Siapa di antara kita yang tidak menangis jika teringat akan disiksa ?
Berbuat baiklah kepada sesama makhluk Allah E sesuai dengan syari’at Allah E. Siapa yang merahmati sesama makhluk hidup, maka akan dirahmati oleh Allah E.
Rasulullah H telah bersabda :
Kasihanilah siapa yang ada di bumi ini, niscaya kalian dikasihani oleh yang ada di langit. (HR. At-Tirmidzi, No. 1924).
Kasihani dan sayangi kepada sesama, Rasulullah H bersabda seperti di atas ketika para sahabatnya menjadikan burung sebagai sasaran ketika memanah.
Allah mengutuk orang yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran. (HR. Al-Bukhari, No. 5515 dan HR. Muslim, No. 1958).
Itulah adab atau etika yang selalu dipelihara oleh seorang Muslim terhadap hewan dikarenakan taat kepada Allah E dan Rasulnya, sebagai pengalaman terhadap ajaran yang diperintahkan oleh syari’at Islam, syari’at yang penuh dengan rahmat, syari’at yang penuh dengan kebaikan bagi segenap makhluk, manusia ataupun hewan.
Narasumber :
Semoga Allah E memberi keberkahan bagi Narasumber tulisan ini.
Leave a Reply