بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sakit hati, mengapa terus dipelihara ?
Tidakkah lebih baik segera mengobatinya ?
Tidak sama seperti sakit di badan, seringkali seseorang lebih “memelihara” sakita hatinya, padahal seharusnya dia segera mengobati lara hatinya itu sebagaimana dia segera mengobati sakit pada badannya.
Diantara obat pelipur lara hati yang paling ampuh adalah dengan memaafkan kesalahan orang yang telah menyakiti kita. Karena itulah sumber dan sebab utama sakitnya hati kita. Oleh karena itu, ketika sumber sakitnya sudah teratasi, maka tentunya sakit hati kita akan hilang dengan sendirinya.
Seringkali seseorang tidak menginginkan atau gengsi dan merasa rugi apabila memberi maaf kepada orang lain, kecuali apabila orang tersebut yang meminta maaf terlebih dulu kepada yang tersakiti, padahal apakah dia akan melakukan hal yang sama saat tubuhnya disakiti oleh orang lain ? Apakah di mau menunggu orang yang menyakiti tubuhnya untuk mengobatinya ? Tentu saja tidak.
Maafkanlah kesalahan orang lain, karena dia sama sekali tidak akan mampu untuk mengubah takdir kita.
Maafkanlah dia, karena Allah E telah menjanjikan pahala yang tiada tara kepada kita :
Barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya itu Allah (Yang menentukannya). (QS. As-Syuro, ayat 40).
Maafkanlah dia, karena Allah E akan mengampuni dosa-dosa kita :
Maafkanlah dan berlapang dadalah ! Tidakkah kalian ingin Allah mengampuni kalian ? (QS. Annur, ayat 22).
Maafkanlah dia dan bersyukurlah kepada Allah E, karena Allah E telah menjadikan derajat kita lebih tinggi dari orang yang menyakiti kita.
Maafkanlah dia, agar sakit hati kita segera hilang, agar hati kita menjadi lapang, ringan dan bahagia.
Narasumber :
Ustadz, Musyaffa Ad-Dariny.
Leave a Reply