Kita Kaya Berkat Jasa Orang Miskin

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sobat, mungkin saat ini kita terjangkit penyakit angkuh dan sombong, karena kita merasa sebagai orang berpangkat, kaya raya, pandai dan kuat. Namun sadarkah bahwa semua itu sejatinya tidak berguna apabila kita hidup seorang diri atau tidak ada orang yang membutuhkan pangkat, harta dan ilmu yang kita miliki.

Karenanya, bermasyarakatlah dengan baik, agar kehidupan kita menjadi nyaman, bahagia dan kebutuhan kita dapat terpenuhi dengan sempurna.

Coba kita bayangkan, betapa susahnya menjalani hidup, apabila semua manusia sama. Allah E berfirman :

(49) وَمِن كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ 

Artinya :
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah. (QS. Adz-Dzariyat, ayat 49).

Saudaraku, selama mengarungi bahtera kehidupan di dunia ini, janganlah pernah menanam rasa sombong atau congkak di dalam hati kita.

Kita menjadi berarti karena adanya orang lain yang membutuhkan diri kita. Mustahil bagi kita dapat hidup tanpa membutuhkan kehadiran dan peran orang lain. Apabila kita termasuk orang kaya, maka kekayaan kita tidak berarti apabila tidak ada orang miskin, karena semakin bertambah kaya, kita akan semakin membutuhkan jasa dan peran orang lain.

Seandainya kita adalah orang yang berilmu, maka ketahuilah bahwa ilmu kita hanya berguna apabila ada orang yang kurang berilmu di sekitar kita yang dapat menghargai keilmuan yang kita dan terbukti bahwa ternyata kita  membutuhkan keberadaan dan peran mereka.

Andaikan kita adalah termasuk seorang bangsawan yang berdarah biru dan berpangkat tinggi, maka ketahuilah bahwa kedudukan kita hanya akan berarti apabila di sekitar kita terdapat banyak rakyat jelata. Renungkanlah  fakta ini saudaraku, agar kita dapat menyingkirkan noda-noda keangkuhan dari harta dan tahta yang kita miliki.

Pahamilah hal-hal di atas, niscaya kita akan memahami mengapa Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa pandai bermasyarakat, karena dengan bermasyarakat, kemaslahatan semua orang menjadi mudah untuk diwujudkan. Rasulullah H bersabda :

المؤمن الذي يخالط الناس و يصبر على أذاهم خير من الذي لا يخالط الناس و لا يصبر على أذاهم

Artinya :
Seorang mukmin yang tetap bergaul dengan masyarakat sedangkan dia dapat bersabar menghadapi gangguan mereka, lebih baik dibandingkan seorang mukmin yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak tabah menghadapi gangguan mereka. (HR. At-Tirmidzi dan lainnya).

Narasumber :
Semoga Allah E memberi keberkahan bagi Narasumber tulisan ini.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*